Senin, 10 Oktober 2011

SBY: Kepala Daerah Harus Belajar Akuntansi!!!

Memang tidak secara spesifik, Presiden SBY memerintahkan agar Kepala Daerah belajar akuntansi, namun dari instruksinya kepada Mendagri agar memberi sejenis penataran kepada kepala daerah setingkat provinsi dan kabupaten/kota guna meningkatkan pemahaman tentang manajemen dan pemanfaatan anggaran daerah maka salah satu yang “wajib” dipelajari oleh Kepala Daerah adalah akuntansi.
Mengapa harus belajar akuntansi?

Semua Kepala daerah mungkin telah mengetahui bahwa mereka mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan APBD dengan membuat laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) setiap tahunnya. Namun, yang kurang dipahami oleh beberapa Kepala Daerah adalah untuk membuat laporan keuangan tersebut sangatlah didukung dengan pemahaman dan penguasaan terhadap akuntansi. Mulai dari menjurnal, mengelompokkan, mengikhtisarkan, menyajikan dan menganalisis transaksi-transaksi keuangan. Yang menariknya lagi, pada sektor pemerintahan ini, penjurnalan tersebut harus dimulai dari disahkannya APBD.
Belum lagi pemahaman yang keliru bahwa akuntansi hanya dibutuhkan pada saat penyusunan laporan keuangan saja, hal inilah kemudian yang mendasari sebagian kepala daerah tidak memperioritaskan perekrutan tenaga akuntansi sesuai dengan kebutuhan… Karena yang tidak diketahui adalah sebenarnya fungsi dari ilmu akuntansi atau seorang akuntan/sarjana akuntansi tidak hanya sebatas membuat laporan keuangan saja, namun lebih dari itu… dengan ilmu penganggaran (budgeting), akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi, perpajakan dan auditing.. Semestinya akuntansi (akuntan) dapat difungsikan pada seluruh siklus pengelolaan keuangan daerah atau kata lain dapat dilibatkan mulai dari perencanaan, penyusunan anggaran sampai kepada pengawasan di inspektorat..
Untuk itu, semestinya jangan pegawai saja yang diperintahkan untuk kursus akuntansi, Kepala Daerah pun harus diikutkan kursus akuntansi, agar tidak seenaknya memerintahkan mengeluarkan uang, apalagi hanya untuk kepentingan pribadi belaka, sehingga dapat memanfaatkan ilmu yang mengedepankan “kewajaran” ini secara lebih maksimal…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar